Kamis, 11 September 2014

Rinduku Terlarang



         Cerita singkat tentangmu , pertemuan yang tak kuduga sebelumnya, “hay” .. “iya” jawabku..
jabat tangan perkenalan berlanjut dengan kau mengantarkanku ke rumah.
          hari berganti hari , lembar demi lembar cerita telah kita lewati bersama, kadang terasa jauh,, dan tak jarang pula dirimu terasa dekat,,
hari pun berganti tahun,, cerita diantara kita tetaplah sama, masih ku ingat dalam benakku kala sang mentari panas membakar bumi, kala hati rapuh terselimut rindu, saat itu kau hadir nyata dihadapanku, ah,,,,, panas bumi setahun terasa dingin oleh tetesan air hujan sehari,  itulah kata temanmu saat berkunjung kerumahku, siang nan terik itu membuyarkan segala gerah yang ada dalam hati,, kau datang dengan segala janji –janji,, dengan segala mimpi-mimpi yang tak pasti, namun aku sedikitpun tak pernah ragu  akan dirimu walaupun seterusnya kita hanya bisa bencengkramah hanya dengan kata-kata,, aku percaya karna kau adalah cinta pertama saat aku masih sma,. Lembar demi lembar kutitipkan kata hatiku pada goresan pena, kadang terbalas tapi tak jarang lembaran yang kukirim tak terbalas, oh Tuhaaaan....... inikah ujian atas sebuah janji manis , janji yang kini masih tersimpan dalam hati..
           Malam ini.. hari ini aku kembali mengingatmu, tak pantas memang ku berkhayal tentang dirimu, sebab kau tak mungkin lagi seperti yang dulu, begitu juga dengan diriku, begitu beratnya rasa rinduku padamu, biarlah kan kusimpan “RINDUKU TERLARANG” ku ukir namamu dan namaku ..

                                                                                            tanpa nama~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar